Penyebab Stroke Hemoragik, Bisa Karena Hipertensi?

Penyebab Stroke Hemoragik, Bisa Karena Hipertensi?

Tekanan darah tinggi bisa membawa segala jenis risiko penyakit. Mulai dari jantung, kelainan pada pembuluh darah, dan tidak terlepas juga stroke hemoragik. Stroke hemoragik adalah kondisi dimana tekanan darah di otak sangat tinggi sehingga terjadi pecahnya pembuluh darah di atau ke otak. Akhirnya, otak pun tidak mendapatkan kadar oksigen yang cukup.

Hal ini menyebabkan matinya sel otak dan dapat mengganggu fungsi kerja otak. Akhirnya bisa berakhir dengan gejala stroke yang permanen. Karena itu, hipertensi bukanlah penyakit yang bisa kamu sepelekan.

Jadi, Hipertensi Beneran Bisa Picu Stroke Hemoragik?

Sebenarnya wajar jika tekanan darah mengalami kenaikan dan penurunan. Karena tekanan darah tidak mungkin konstan di situ saja. Namun, jika angkanya sudah selalu di atas batas tekanan darah normal, maka kamu bisa mengalami hipertensi.

Walau tidak melulu orang yang hipertensi akan mengalami stroke, tapi tentunya ada berbagai risiko. Karena itu, harus dijaga agar tekanan darah tidak setinggi itu.

Untuk kasus stroke hemoragik sendiri, dapat terjadi berbagai kemungkinan. Namun, pada umumnya akan terjadi pendarahan. Gejala stroke hemoragik pun antara lain adalah:

  • Kejang;
  • Pingsan;
  • Merasa pusing;
  • Kesulitan bicara;
  • Rasa mual dan ingin muntah;
  • Pandangan kabur atau gangguan pada mata lainnya;
  • Bagian tubuh ada yang tidak bisa bergerak secara tiba-tiba.

Tentunya hipertensi tidak menjadi satu-satunya penyebab stroke. Bisa jadi kamu mengalami hal ini karena efek penyakit lain, seperti anemia, terbenturnya kepala, hingga efek samping obat tertentu.

Cara Jaga Tekanan Darah Normal

Risiko terkena stroke hemoragik pun akan berkurang jauh jika kamu bisa mulai dengan menjaga tekanan darah kamu agar tidak terlalu tinggi.

Untuk melakukan itu, kamu perlu mengubah gaya hidup kamu menjadi lebih sehat. Berikut beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan.

  • Olahraga lebih rutin. Minimal aja 2.5 jam dalam seminggu. Kalau bisa setiap hari dengan minimal setengah jam ya.
  • Kurangi garam. Dalam satu hari, anjuran konsumsi garam hanyalah 5 gr atau setara 1 sdt saja. Jadi, kurangi makanan yang terlalu asin ya.
  • Kurangi rokok. Kalau bisa berhenti. Karena baik sebagai perokok pasif atau aktif, kamu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kelainan pembuluh darah.
  • Tahu kapan boleh minum kafein. Kafein memicu detak jantung dan mempercepat aliran darah. Karena itu, jangan minum terlalu banyak dalam sehari. Kalaupun minum, batasi di pagi hari saja sehingga tidak mengganggu kualitas tidur kamu.
Kesehatan